PATOLOGI SOSIAL DAN MASALAH SOSIAL DIFERENSIASI DAN DEVIASI

Patologi berasal dari kata pathos, yang berarti penderitaan, penyakit, atau ilmu tentang penyakit, dan sosial yang berarti ilmu tentang tentang gajala gejala sosial yang dianggap “sakit”, yang disebabkan oleh faktor-faktor sosial.

Yang disebut sebagai masalah sosial, adalah Semua bentuk tingkah laku yang melanggar atau memperkosa adat-istiadat masyarakat (dan adat-istiadat tersebut diperlukan untuk mnejamin kesejahteraan hidup bersama), Situasi sosial yang dianggap oleh sebagian besar warga masyarakat sebagai mengganggu, tidak dikehendaki, berbahaya, dan merugikan orang banyak
Masalah-masalah sosial pada hakikatnya juga merupakan fungsi-fungsi structural dari totalitas sistem sosial, yaitu berupa produk atau konsekuensi yang tidak diharapkan dari satu sistem sosio kultural.
Masyarakat yang terorganisai dengan baik ditandai dengan ciri : adanya stabilitas, interaksi sosial yang intim, relasi sosial yang berkesinambungan, dan ada consensus bertaraf  tinggi di antara anggota-anggota masyarakat. Sedangkan masyarakat yang mengalami disorganisasi sosial atau disintegrasi sosial ditandai dengan ciri : perubahan-perubahan yang serba cepat, tidak stabil, tidak ada kesinambungan pengalaman dari satu kelompok dengan kelompok lainnya, tidak ada intimitas organic dalam relasi sosial, dan kurang atau tidak adanya persesuaian diantara para anggota masyarkat. Faktor-faktor yang menyebabkan disorganisasi sosial atau disintegrasi sosial, adalah faktor politik, religius, sosial budaya, dan faktor ekonomi

Psikoterapi : Teknik Terapi

Psikoterapi atau konseling adalah proses yang melibatkan profesional yang berusaha membantu orang lain dalam memahami dirinya, membuat keputusan dan pemecahan masalah, pietrofesa.

Tahap terapi yang pertama adalah Proses pemberian bantuan yang diklasifikasikan dalam tiga jenis yaitu:
(1) pemberian dukungan yaitu dilakukan agar klien dapt mengembangkan potensinya,
(2) pemberian pemahaman secara redukatif yaitu peningkatan pemahaman tentang diri, masalah dan konflik-konflik yang ada di alam sadarnya untuk mencapai penyesuaian diri,
(3) pemberian pemahaman secara rekonstruktif yaitu meningkatkan pemahaman tentang diri, konflik dan masalahnya yang ada di bawah sadarnya dengan melakukan rekonstruksi struktur kepribadian klien.

Tahap terapi yang kedua adalah pemberian obat seconal dan hipnotis. Obat seconal diberikan untuk meredakan kecemasan, sedangkan hipnotis diberikan untuk mencari jawaban dari pribadi-pribadi Sybil yang lain. Sehingga jawaban-jawaban tersebut dapat dianalisis untuk mencari pemecahan masalah.

Teknik terapi ketiga yang digunakan adalah teknik terapi psikoanalisis dari Freud, dimana dalam terapi tersebut akan mendaptkan pemahaman kejiwaan yang lebih sempurna.
 

Popular Posts

Text